KENAPA HARUS WAKAF PEMBANGUNAN PESANTREN?
Tapi tidak dengan pahala wakaf Pembangunan Pesantren
Dari Abu Mas’ud Al Anshari Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang itu berkata kepadanya: ”Saya kehabisan bekal dalam perjalananku ini, maka antarkan aku ke tempat tujuan?” Beliau menjawab,”Saya tidak punya kendaraan,” lalu ada seorang laki-laki yang berkata,”Wahai, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku tunjukkan orang yang dapat mengantarkan dia,” lalu Beliau bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].
Bayangkan, orang yang menunjukkan kebaikan, yang modalnya hanya berupa lisan atau tenaga, dijamin akan mendapatkan pahala semisal orang yang mengerjakannya. Maka, bagaimana dengan orang yang menunjukkan kebaikan disertai harta bendanya? Bukankah lebih utama dan lebih banyak pahalanya? Tentunya ini hanya dapat diterima dan diamalkan oleh orang yang kuat imannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berharap pahalaNya besok pada hari pembalsan. Misalnya, sahabat Thalhah Radhiyallahu ‘anhu tatkala mendengar ayat :
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. [Ali Imran:92].
Sedekah jariyah adalah amalan yang terus bersambung manfaatnya. salah satu contoh sedekah jariyah Wakaf.
Mari Investasikan Harta Kita dengan Berwakaf untuk Bekal di Dunia dan di Akhirat kelak
HARTA KEKAL DIBAWA MATI PAHALANYA MENGALIR TIADA HENTI MENJADI INVESTASI ABADI
Asumsi kebutuhan : Rp 500.000.000
Yuk, jadi bagian dari penghafal Al-Qur’an sekarang juga! Dengan cara ikut berdonasi dalam Program Wakaf Pembangunan Asrama Putra Pesantren Tahfidzul Qur’an Utrujjah.
Menanti doa-doa orang baik